Jumat, 30 November 2012

Irman Gusman Tak Masuk Hasil Survey LSI Dipertanyakan



Jakarta, 30 November 2012
Tulisan sejarawan senior LIPI Asvi Warman Adam di sebuah harian ibukota yang berjudul Irman Gusman dan Survey Calon Presiden edisi Jum’at (30/11) mendapatkan tanggapan serius dari pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit. Dia juga menilai, dengan tidak memasukkan nama orang-orang dari luar partai atau yang tidak ada kaitannya dengan partai seperti Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman, hasil survey itu patut dipertanyakan.

Pakar politik senior ini mempertanyakan sampai berapa jauh penyimpangannya terjadi. ‘’Apakah benar yang dua ratusan orang elit yang diminta mengisi kuestioner itu bisa mengalahkan pandangan orang yang lebih banyak? Lembaga survey ini seakan-akan menipu kita juga, bahwa dia sudah benar,’’ katanya.
Meskipun mengapresiasi juga beberapa hal yang dilakukan lembaga survey itu, namun Arbi menyimpulkan bahwa di luar konteks hasil survey itu, yang jelas kita melihat sebuah perkembangan baru. Yaitu, bahwa tokoh-tokoh tertentu seperti Irman Gusman, Dahlan Iskan dan beberapa nama lainnya yang tidak berasal dari satu partai tertentu tapi sudah kelihatan kerja dan kapabilitasnya jauh lebih baik dari pada orang-orang partai.
‘’Karena itu, ini kesempatan bagi partai untuk menyadari bahwa dia sudah salah selama ini. Sekaranglah waktunya untuk mengoreksi diri. Kalau negara ini diinginkan lebih baik ke depannya, memang seperti itu seharusnya. Artinya, orang-orang partai itu mbok tahu diri. Mereka cukup mencalonkan saja orang-orang dari luar partai, yang memang terbukti lebih baik kerjanya. Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi orang-orang partai, untuk memperbaiki citranya kepada masyarakat, memberikan sumbangan yang lebih jelas kepada bangsa ini,’’ tandas pakar politik senior Universitas Indonesia itu. 

Asvi Warman Adam dalam sebuah tulisannya di sebuah harian ibukota mengkritik hasil survey Lembaga Survey Indonesia (LSI) yang dilakukan pada paruh pertama 2012.  Dengan melibatkan 223 responden yang terdiri atas akademisi, pemimpin media, pengusaha dan tokoh agama seperti Ketua PB NU Said Agil Siraj, Rektor UIN Komarudin Hidayat, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Syafi’i Ma’arif dan rohaniwan Franz Magnis-Suseno, survey ini menghasilkan sejumlah nama yang dianggap paling potensial untuk menjadi presiden Indonesia periode mendatang.

Tapi dengan tidak memasukkan nama-nama orang yang di tengah masyarakat dipandang cukup memiliki kapasitas, kapabilitas dan elektabilitas seperti Irman Gusman, Asvi yang juga diminta mengisi kuesioner oleh Dr. Lutfi Assyaukanie menyatakan tidak bersedia mengisinya. ‘’Apakah Gita Wirayawan lebih popular dari daripada Ketua DPD Irman Gusman?’’ tulis sejarawan senior LIPI itu mempertanyakan mengapa nama Irman tidak masuk, sementara tokoh lain seperti Gita Wiryawan dan Chairul Tanjung yang baru dikenal bisa masuk.
Bahkan dia juga mempertanyakan darimana LSI mendapatkan 24 nama tokoh yang disodorkan. Di samping itu, sekiranya indikator yang digunakan selain tidak pernah melanggar HAM dan tidak memiliki masalah yang muncul di tengah masyarakat, mengapa nama Prabowo Subianto dan Abu Rizal Bakrie bisa masuk? Prabowo, bagaimanapun,  adalah tokoh yang dipandang tersangkut kasus penculikan aktifis sebelum 1998. Sedangkan Abu Rizal Bakrie tidak bisa dilepaskan dari kasus lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Bagaimanapun, menurut Arbi Sanit,  tentunya kita tentu harus mengkritik bahwa orang-orang yang kita anggap popular tetapi tidak masuk. Tetapi kita tidak boleh langsung menyalahkan lembaga survey ini. Mana tahu mereka memiliki metode tersendiri dalam memilih orang-orang yang cekatan ini. ‘’Saya sendiri apakah tidak dianggap faham politik, sehingga tidak dimasukkan ke dalam orang-orang yang dimintakan pendapatnya karena tidak termasuk orang yang diminta mengisi kuesioner. Tapi saya tidak mengeluh. Yang penting sekarang, kita pertanyakan saja tehniknya. Mungkin ada tehnik khusus, sehingga orang-orang seperti Irman Gusman tidak masuk,’’ papar Arbi. 

Berkenaan dengan itu, menurut Arbi, tidak masalah dari mana lembaga-lembaga survey itu mendapatkan nama-nama tokoh yang ditampilkan, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah tidak mungkin ini semacam pesanan.  Yang jadi masalah, bagaimana data sesungguhnya yang tidak ditampilkan. Apa pandangan kelompok masyarakat yang pemahamannya lebih rendah dan apa pula pandangan kelompok yang lebih tinggi. Itu yang tidak ditampilkan. 

Dijelaskan Arbi Sanit lebih lanjut, kepemimpinan bangsa ini ke depan harusnya diisi oleh orang-orang yang diharapkan mampu menjadikan bangsa ini sebagai sebuah bangsa yang maju. Untuk itu, katanya, dia memandang dirinya sebagai salah seorang yang sejak awal mencoba membuka pandangan baru, bahwa orang-orang di luar partai jauh lebih baik untuk dicalonkan sebagai pemimpin Indonesia masa depan.
Pengalaman terpilihnya Joko Widodo alias Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta membuktikan tepatnya pandangan ini. Sebelumnya, Jokowi mungkin tidak diperhitungkan untuk bisa memenangkan pertarungan yang sangat keras dalam pemilukada DKI. Tapi harus diingat bahwa sebuah penelitian dia disebut sudah memberikan dasar-dasar argument yang saintifik dan empirik, bagaimana mestinya menjadi pemimpin. Karena itu, partai memang harus menyerah sekarang.  Yakni dengan mendukung orang-orang dari luar partai. 

‘’Ya bikinlah perjanjian dan yang benar perjanjiannya. Jangan perjanjian yang memeras,’’ katanya.
Karena itu, Arbi mengatakan, tokoh-tokoh seperti Irman Gusman yang sudah kelihatan kapabilitasnya, dianggap bersih karena tidak terlibat dalam kasus apa pun di masa lalu, harusnya diusung oleh partai-partai. Seharusnya partai-partai mau mengambil inisiatif untuk mendukung mereka. Sudah saatnya partai-partai membujuk orang-orang ini untuk mau dicalonkan. Tentunya mereka tidak mau didukung oleh satu partai. Karena itu, beramai-ramailah partai mendukung mereka, membangun koalisi untuk mendukung mereka. Lalu buatlah kontrak politik, baik sesudah pemilu maupun sebelumnya. Jelaskan kepada masyarakat, supaya nanti masyarakat tahu, siapa yang ingkar janji dan siapa yang komitmennya kuat. ***

Rabu, 28 November 2012

IRMAN GUSMAN : ITB Harus Mampu Melahirkan Pemimpin yang Dapat Menjawab Tantangan Globalisasi




Ketua DPD RI Irman Gusman memberikan kuliah umum (stadium general) dihadapan mahasiswa Institut Tehnologi Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 28 November 2012 bertajuk  “Kepemimpinan Nasional sebagai Variabel Penting dalam Menjawab Masa Depan Indonesia di Era Demokratisasi dan Globalisasi”.

Irman Gusman akan menekankan mengenai tantangan di era globalisasi saat ini. Menurutnya, kualitas mahasiswa menjadi faktor penting agar mampu bersaing dalam era kompetisi global, terutama dalam era teknologi informasi yang perkembangannya sangat pesat.

“Kunci kesuksesan masa depan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia saat ini. Dalam kompetisi global, sumber kemakmuran suatu negara sudah tidak lagi ditentukan oleh kekayaan alam yang melimpah, melainkan oleh kecerdasan (BRAIN), visi dan mimipi-mimpi besar (DREAM), semangat pantang menyerah (SPIRIT), dan rasa percaya pada kekuatan sendiri/kekuatan dalam negeri (CONFIDENCE)”, jelas Irman.

Lebih lanjut Irman mengatakan banyak kasus di beberapa negara, terutama di kawasan Afrika yang kekayaan alam melimpah namun tidak berbanding lurus dengan tingkat kemajuan dan kesejahteraan. Malah negara yang kaya justru mengalami paradoks sumber daya alam (the paradox of plenty) dimana negara-negara yang kaya itu terjebak pada konflik dan kekerasan, seperti yang terjadi di Pantai Gading (negara penghasil Kakao terbesar nomor satu di dunia), Ghana, Nigeria, dan sebagainya.

“Fenomena paradoks sumber daya alam biasanya disebabkan beberapa faktor, yakni salah manajemen (salah kelola), praktek korupsi, dan rendahnya sumber daya manusia di negara tersebut. Karena itu, salah satu kunci penting untuk memenangkan kompetisi masa depan adalah semua anak bangsa harus memiliki kemampuan sumber daya manusia yang unggul, karakter (jati diri), sekaligus juga penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”, tambahnya.

Untuk itu, sebagai “Kampus Teknologi” ITB diharapkan mampu menjadi motor dan pioner untuk memajukan teknologi di Indonesia karena teknologi telah menjadi bagian dari kebutuhan manusia saat ini.

“Tugas Anda semua sebagai mahasiswa ITB adalah bagaimana ke depan Anda semua serius dan sungguh-sungguh dalam menggali ilmu pengetahuan dan teknologi agar nantinya menjadi bagian dari penentu kemajuan bangsa” ungkapnya.

Selain memberikan kuliah umum di ITB, Ketua DPD RI Irman Gusman didampingi oleh Anggota DPD Jawa Barat, Prof. Dr. Muh. Surya, Amang Syafruddin, Ella Giri Komala dan KH. Sofyan Yahya juga melakukan kunjungan ke Universitas Pendidikan Indonesia. ***

Melbourne Property: Brilliant HAWTHORN Apartment Living at its Brightest from $295,000

 

Melbourne Property: Brilliant HAWTHORN Apartment living at its brightest from $295,000


If you are interested to know more about the above projects or any other projects we may have in our portfolio, 


Please don’t hesitate to call me on the 0813 1070 2952.

Regards
Jamie Huynh


T: +62 21 578 53373 | F: +62 21 570 7342 | M: + 62 813 1070 2952 | jamie@rockrew.com

Gedung Bank Resona Perdania Lantai 5, Jl. Jenderal Sudirman Kav.

40 -41 Jakarta 10210, INDONESIA




 




Selasa, 27 November 2012

BMW partners Science Centre Singapore in the new Science Time Capsule exhibition


  • 28.11.2012
Science Centre Exhibit (11/2012)
BMW partners Science Centre Singapore in the new Science Time Capsule exhibition.
BMW translates its sustainability efforts into a dedicated exhibit. 



Singapore – BMW Asia today announced its sponsorship of the Science Time Capsule Exhibition at the Science Centre Singapore from 27 November 2012 to 31 January 2013. The two-month exhibition serves to educate Singaporeans on how science has progressively transformed the world to what we know today.

Titled “BMW: Driven by Sustainability”, the exhibit on display by BMW comes in the shape of a miniature city symbolizing how the world witnesses the evolution of BMW cars over the decades.

Spanning across four key eras (stated as below), each era is represented by varying miniature BMW cars of that time and age, and comes with an explanation on what BMW and its technology achieved during that period in terms of sustainability contribution. This comes in part with the fact that the BMW Group has recently been recognized for its sustainability efforts after being named the world’s most sustainable company for eight consecutive years by the Dow Jones Sustainability Indexes.

  • Past: The beginning of Sustainability
  • Present: Optimisation of fleet & ActiveHybrid cars
  • Near Future: Electric cars
  • Future & Beyond: Hydrogen-powered cars.

“BMW is truly honoured to be partnering the Science Centre Singapore for such a meaningful exhibition. Science and technology has contributed significantly to human civilization over the years, with cars definitely being one of them,” said Mr Neil Fiorentinos, Managing Director of BMW Group Asia. “At BMW, we are also constantly coming up with the latest in technology and innovations to better benefit our customers and the environment. Bearing in mind our Efficient Dynamics philosophy, both our cars and technology are constantly geared towards achieving greater power without compromising on fuel efficiency and CO2 emissions. Through the Time Capsule exhibition, we hope to showcase BMW’s efforts throughout the years in a succinct and educative manner.”

“Science Centre Singapore will be unveiling the Science Time Capsule for the 3rd time in history at a time when we celebrate our 35th Anniversary. The capsule is a symbol of times past and of a history that has shaped our future. With each unveiling, we add snapshots of the present to the growing collection within. We are pleased to partner with BMW Asia to showcase its progressive and sustainable technology. The BMW: Driven by Sustainability exhibit will present to our visitors an unprecedented look at the exciting science & technology evolution behind BMW’s cars, past, present and future,” said A/Prof Lim Tit Meng, Chief Executive, Science Centre Singapore.

Added A/Prof Lim: “This partnership is part of a larger collaboration between the Centre and BMW Asia. We hope to work closely together in the next few years to shore up interest for engineering science through BMW’s exciting technology, with initiatives in the near future that might include educational programmes and exhibits.”

Past: The beginning of Sustainability
Historically, sustainability has always been an integral part of the BMW Group’s corporate strategy. In fact, the company even went to the extent of appointing an environmental officer back in 1973 – the automotive industry’s first. Since then, the company has systematically refined its concept of sustainability. Today, the Sustainability Board, comprising all members of the Board of Management, defines the strategic alignment through binding internal targets, and the Executive Sustainability Committee paves the way for implementation in the relevant divisions.

Sustainability is firmly embedded in the BMW Group’s culture and corporate strategy and the Group owes this remarkable achievement chiefly to its Efficient Dynamics philosophy of achieving greater power without compromising on fuel efficiency and CO2 emissions. This same philosophy also sets the blueprint to which how the BMW Group builds its cars and technology.

Present: Optimisation of fleet & ActiveHybrid cars
The first stage of Efficient Dynamics is to optimize the present BMW vehicles in various forms such as; BMW TwinPower Turbo technology, Eight-speed automatic transmission, Automatic Start/Stop function, Active aerodynamics and intelligent lightweight technology and Brake Energy Regeneration.

Apart from this, the BMW Group has also introduced the BMW ActiveHybrid cars. Developed with an intelligent hybrid drive technology, the BMW ActiveHybrid cars are powered by both a six-cylinder in-line petrol engine as well as an electric motor. This full-hybrid construction has enabled purely electric and therefore local emission-free driving in urban conditions or when coasting.

Near Future: Electric cars
While BMW EfficientDynamics technology already exists in present BMW vehicles in various forms, the second major stage of BMW’s mobility really lies in its electric vehicles.

The visions of future mobility of the BMW Group have been demonstrated in the shape of the BMW i3 Concept and BMW i8 Concept. These concept vehicles provide a glimpse of the first electrically powered production cars from the new BMW i sub-brand, due to be launched as the BMW i3 in 2013 and the BMW i8 in 2014.

The BMW i3 is slated to be the first volume-produced car featuring bodywork largely made of carbon, which is revolutionary in automotive design. The application of this new Carbon Fibre Reinforced Plastic (CFRP) technology enables weight reduction, compared to a conventional electric car, of between 250 and 350 kg. As such, the BMW i3 is able to do 0-100km/h in less than eight seconds, while a high-speed charger achieves an 80% battery charge in just an hour.

The BMW i8 is a new generation plug-in hybrid sports car that goes from 0-100km/h in less than five seconds and boasts fuel consumption of less than three litres per 100km. For more dynamic driving, the sports car has an electronically governed top speed of 250km/h and space for up to four occupants.

Future & Beyond: Hydrogen-powered cars
As the need for greater sustainability progresses, there is a need to look into even cleaner sources of fuel. In principle, hydrogen is available in unlimited quantities. When hydrogen is produced from water with the help of renewable energy, this creates a perpetual cycle where the combustion of hydrogen once again produces water. This makes hydrogen the ultimate fuel of the future, and with it, hydrogen-powered cars will be the norm rather than the exception. BMW recognized this early on and has already engaged in a concerted effort to speed the arrival of the hydrogen future in the form of the BMW Hydrogen 7.

The BMW Hydrogen 7 is the first volume-produced car powered by the fuel of the future: hydrogen. This is the world’s first hydrogen-powered car for everyday use. It proves that driving pleasure, sustainability and environmental protection can be combined.

-END-

For media enquiries, please contact:
BMW Group Asia
Corporate Affairs Department
Sethipong Anutarasoti
Tel: +65 6838 9630

Daniel Chan
Tel: +65 6838 9639
Media Website: www.press.bmwgroup.com

The BMW Group
The BMW Group is one of the most successful manufacturers of automobiles and motorcycles in the world with its BMW, MINI, Husqvarna Motorcycles and Rolls-Royce brands. As a global company, the BMW Group operates 25 production and assembly facilities in 14 countries and has a global sales network in more than 140 countries.

In 2011, the BMW Group sold about1.67 million cars and more than 113,000 motorcycles worldwide. The profit before tax for the financial year 2010 was euro 4.8 billion on revenues amounting to euro 60.5 billion. At 31 December 2010, the BMW Group had a workforce of approximately 95,500 employees.
The success of the BMW Group has always been built on long-term thinking and responsible action. The company has therefore established ecological and social sustainability throughout the value chain, comprehensive product responsibility and a clear commitment to conserving resources as an integral part of its strategy. As a result of its efforts, the BMW Group has been ranked industry leader in the Dow Jones Sustainability Indexes for the last eight years.
www.bmwgroup.com
Facebook: http://www.facebook.com/BMWGroup
Twitter: http://twitter.com/BMWGroup
YouTube: http://www.youtube.com/BMWGroupview



The following AV media material regarding this press release was compiled for you. You can also find additional material using the navigation items "Photo", "Audio" and "Video and TV".

Compilation: 1 set with 4 photos.

More on the same topic:


Commonwealth Bank Indonesia Berikan Fasilitas Kredit Tambahan Rp90 Miliar kepada PT BFI Finance Indonesia Tbk


Jakarta, 9 Nopember 2012 – Commonwealth Bank Indonesia, anak perusahaan dari Commonwealth Bank of Australia (bank berkapitalisasi pasar terbesar di Australia), hari ini mengumumkan pemberian  fasilitas kredit tambahan (Term Loan facility) kepada PT. BFI Finance Indonesia Tbk (“BFI”) untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun senilai Rp90 Miliar. Acara penandatanganan perjanjian pemberian kredit tambahan ini dilaksanakan pada 9 Nopember 2012 dan dihadiri oleh Tony Costa, President Director Commonwealth Bank Indonesia, Ian Whitehead, Director of Retail and Business Banking Commonwealth Bank Indonesia dan Francis Lay Sioe Ho, President Director BFI. Penerimaan dana dari pemberian fasilitas kredit ini akan digunakan BFI untuk mengembangkan usaha mereka.
 
“Commonwealth Bank Indonesia telah membina hubungan baik dengan BFI sejak Maret 2012 di mana sebelumnya BFI telah mendapatkan fasilitas kredit sebesar Rp100 Miliar dan saat ini kami senang dapat bekerja sama kembali dengan salah satu perusahaan pembiayaan
dengan
prestasi baik di Indonesia. Penyaluran tambahan kredit ini mencerminkan komitmen kami dalam mendukung perluasan usaha BFI dan fokus Commonwealth Bank Indonesia untuk terus mengembangkan bisnis Wholesale Banking kami,” ujar Tony Costa, President Director Commonwealth Bank Indonesia
 
BFI yang saat ini memiliki asset lebih dari Rp 6 triliun merupakan salah satu perusahaan pembiayaan go public terkemuka yang memfokuskan bisnisnya pada pembiayaan kendaraan bekas baik untuk komersial maupun non komersial. Selain itu, BFI juga melayani untuk pembiayaan  alat berat dan anjak piutang. Saat ini BFI telah memiliki lebih dari 100 jaringan cabang yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Dengan performa keuangan yang sehat serta pertumbuhan usaha yang konsisten, BFI telah banyak mendapatkan beberapa penghargaan dari Majalah Infobank, Forbes Indonesia, Majalah Investor, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, dan lainnya sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terbaik di Indonesia.
 
                                                                 __o0o__
    
Tentang Commonwealth Bank Indonesia
Commonwealth Bank (PT Bank Commonwealth) adalah anak perusahaan Commonwealth Bank of Australia (CBA) di Indonesia, sebuah institusi keuangan publik  terbesar di Australia yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 1997. Dengan lebih dari 1.900 tenaga profesional di perbankan, Commonwealth Bank Indonesia saat ini melayani pelanggan melalui 91 cabang dan kantor di 32 kota di Indonesia, termasuk Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
 
Commonwealth Bank Indonesia menawarkan beragam produk perbankan yang menarik, seperti tabungan, deposito, rangkaian produk investasi dan bancassurance, kredit modal kerja bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan korporasi, Safe Deposit Box (SDB), Call Centre 24 jam, serta Internet Banking bagi korporasi maupun individu dengan fitur khusus yang menawarkan keleluasaan bagi nasabah untuk menentukan tanggal transaksi, fitur standing order, dan pembelian reksa dana dengan diskon khusus.
 
Kartu ATM Commonwealth Bank Indonesia telah dilengkapi dengan fitur pembayaran tagihan dan pembelian serta akses ke jaringan BCA/Prima dan ATM Bersama yang menawarkan fleksibilitas, akses dan kenyamanan lebih bagi nasabah.  Nasabah Commonwealth Bank Indonesia kini dapat menikmati kenyamanan berbelanja di lebih dari 100.000 merchant melalui  jaringan Debit BCA/Prima dan Maestro serta bebas biaya transaksi di lebih dari 41.000 jaringan ATM Commonwealth Bank, ATM Bersama, dan ATM BCA/Prima di Indonesia.
 
Commonwealth Bank Indonesia juga telah meluncurkan aplikasi Mobile Banking dengan terobosan teknologi, fitur investasi serta fitur keamanan untuk memberikan keleluasaan serta kendali nasabah terhadap transaksi keuangan kapan pun di mana pun.  Aplikasi Mobile Banking ini memiliki fitur-fitur seperti transfer dana, fitur jual beli mata uang asing dengan rate khusus, juga membeli dan memonitor pertumbuhan reksa dana melalui perangkat smartphone. Mobile banking Commonwealth Bank Indonesia telah mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai aplikasi Mobile Banking pertama dengan fitur investasi.
Kunjungi www.commbank.co.id untuk informasi lebih lanjut mengenai Commonwealth Bank.

Tentang Commonwealth Bank of Australia (CBA) Group
Commonwealth Bank of Australia (CBA) Group adalah bank terbesar di Australia dengan reputasi internasional, rating AA yang hanya dimiliki oleh 16 bank di dunia dan juga salah satu dari 19 bank teraman di dunia versi majalah Global Finance. CBA sudah beroperasi hampir satu abad lamanya, melayani lebih dari 10 juta nasabah di Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan wilayah Asia Pasifik seperti Cina dan Vietnam. CBA Group di Australia kini telah memiliki 1.010 kantor cabang dengan didukung oleh 45.000 orang karyawan dan menawarkan beragam produk perbankan, investasi, asuransi, pialang dan jasa keuangan lainnya.
Di Indonesia, kehadiran CBA Group diwakili oleh tiga perusahaan.  Commonwealth Bank di sektor perbankan, Commonwealth Life di bidang asuransi jiwa, dan First State Investments Indonesia di bidang manajemen investasi.
Kunjungi www.commbank.com.au untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai CBA Group.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Corporate Communications
Commonwealth Bank
corporate.communications@commbank.co.id
 
END
 
 
 
 
______________________________________________________________
1.JPG
 

 
Wennyta Soebroto
Assistant Manager, Corporate Communications
 
Wisma Metropolitan 2, 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31
Jakarta 12920
P. (021) 5296 1222 ext. 7276
F. (021) 5296 2495

Our vision is to be the finest financial services organization in Indonesia through excelling in customer service
fitch_logo_ptbc.jpg  
 
 
 
 

PT Bank Commonwealth is a subsidiary of Commonwealth Bank of Australia, the largest bank in Australia with sound international reputation
Email Signature 2011-1.jpg

The contents and any attachments of this electronic mail message are confidential and intended only for the named addresses. Dissemination, forwarding, publication or other use of the message or attachments by unauthorized person is strictly prohibited. Unless stated to the contrary, any opinions expressed in this message are personal and may not be attributed to PT. Bank Commonwealth. Visit us at www.commbank.co.id
 
 
_

__,_._,___


EIGHT UNMET PROMISES ON CLIMATE FINANCE: RICH NATIONS SCORE POORLY IN MOST DETAILED ANALYSIS TO DATE

The most detailed analysis to date of how well rich nations have kept promises to provide poorer ones with funds to tackle climate change was released today. The research concludes that they have collectively failed to fulfil eight substantive pledges.

Published by the International Institute for Environment and Development — the study comes as countries prepare for the latest round of intergovernmental climate-change negotiations, which begin next week in Doha.

The wealthier nations promised in 2009 to provide developing countries with US$30 billion by the end of 2012, and said this should be “new and additional” finance balanced between support for adaptation and mitigation activities.  They made additional pledges about transparency, governance and the need to help the most vulnerable nations first.

But so far, only US$23.6 billion of the US$30 billion promised has been committed. And only 20 per cent of the fast start finance has been allocated to projects that will help poor nations adapt to a changing climate.

Less than half of the fast start finance is in the form of grants. The rest is loans, which means poor countries must repay with interest the costs of adapting to a problem they have not caused.

And rich nations have not provided enough transparent information to prove that their contributions are really new and not just diverted from existing aid budgets.

To examine transparency in more detail, the researchers evaluated donor nations across 24 measures. On the resulting scorecard, no donor nation scored more than 67 per cent.

“Without transparency about how and when rich countries will meet their climate finance pledges, developing countries are left unable to plan to adequately address and respond to climate change,” says co-author Timmons Roberts of Brown University in the United States, whose Climate and Development Lab led the research.

David Ciplet, also of Brown University, adds: “Only two of the ten donors we assessed are delivering their fair share of climate finance, based on their ability to pay and how much they have contributed to climate change through emitting greenhouse gases in recent decades.”

On these measures, Norway has performed best, providing five times its fair share. At the other end of the scale, both Iceland and the United States contributed less than half their fair share.

The broken promises will make it harder for developing countries to take seriously what richer nations say at the UN climate change talks, which take place in Doha, Qatar from 26 November to 7 December.EIGHT UNMET PROMISES ON CLIMATE FINANCE:  RICH NATIONS SCORE POORLY IN MOST DETAILED ANALYSIS TO DATE

One way to restore trust would be for rich countries to channel their climate finance through funds that the UN Framework Convention on Climate Change set up as they have a governance structure with equal representation from developed and developing nations. Also critical will be to fulfil the US$30 billion promise by the end of the calendar year, and to ensure that this money is delivered to support projects in a timely manner.

This is something that, in 2010, all rich countries agreed should be a feature of funds through which they channel their climate finance. Yet, so far, rich nations have channelled only two per cent of the climate finance through these UNFCCC funds.

The poor track record of rich nations in meeting their fast start finance pledges has raised serious concerns that these countries will also renege on their bigger promise to ensure that US$100 billion flows to developing nations each year by 2020 to help them to respond to climate change.

“With trust in short supply, and little time to negotiate a global response to climate change, the UN talks need an injection of goodwill,” says Saleemul Huq of IIED. “The rich nations can provide this by making good on their past promises and showing the poorer nations that they are serious about working together to tackle this global challenge.”



Contacts for interviews:
Timmons Roberts 
David Ciplet 
Saleemul Huq S


Minggu, 25 November 2012

AUTO TROPHY 2012: Triple Success for BMW



The new BMW 3 Series Sedan, Luxury Line (10/2011)
"Auto Trophy 2012”: triple success for BMW.
“Auto Zeitung” readers vote for the new BMW 3 Series and the BMW 1 Series Convertible as their favourites. The BMW 5 Series print campaign wins the “Best Advertising” category.

Munich. In the "Auto Trophy 2012", the new BMW 3 Series was chosen as the most popular mid-range automobile, while the BMW 1 Series Convertible came out top in the "Convertibles up to 30,000 euros" category. The "Best Advertising" award also went to BMW - here readers of the automobile magazine "Auto Zeitung" showed a clear preference for the BMW 5 Series Touring campaign. The outstanding BMW result was rounded off with numerous other top 3 placements for the BMW 5 Series, the BMW 6 Series Gran Coupé, the BMW 7 Series and the BMW X1.

The award ceremony for the "Auto Trophy 2012" was held yesterday at the Meilenwerk in Düsseldorf. Representing the Munich-based premium automobile manufacturer and there to receive the trophies presented by TV host Barbara Schöneberger and "Auto Zeitung" editor-in-chief Volker Koerdt were BMW AG Head of Development, Dr. Herbert Diess, and Ian Robertson, Head of BMW Sales and Marketing.

Class victory in the "Auto Trophy" is the second renowned award for the new BMW 3 Series within a very short period of time, coming just a few weeks after it received the "Golden Steering Wheel" from "Bild am Sonntag" and "Auto Bild".  We presented the first BMW 3 Series in July 1975 - and the concept has remained unique ever since: a compact body featuring elegant design, powerful modern engines, classic rear-wheel drive and sporty suspension settings. Today's award is especially pleasing for us, confirming as it does that the new BMW 3 Series continues to perpetuate its success story in the model's sixth generation," said Dr. Herbert Diess, BMW AG Head of Development.

The new BMW 3 Series Sedan has been on sale worldwide since February 2012 and offers not only impressive athletic flair and efficiency as is typical of BMW but also a level of ride comfort and space which has been further optimised as compared to its predecessor model. Sporty, elegant lines and a re-interpretation of the characteristic front view give the BMW 3 Series an unmistakable appearance. The current model program includes five petrol and five diesel engine versions as well as the BMW ActiveHybrid 3. The intelligent all-wheel drive system xDrive is available for four models. The new BMW 3 Series Touring was also successfully launched in September. 31.4 per cent of "Auto Zeitung" readers voted for the BMW 3 Series as the top-ranking car in the mid-range category, putting it clearly ahead of the rest.

The BMW 1 Series Convertible established its lead in the "Convertibles up to 30,000 euros" category with a share of 22.5 per cent of votes cast. "We are very pleased to see that the BMW 1 Series Convertible has gone down so well with Auto Zeitung readers, now winning for the fourth time," said Dr. Diess.

The third award for "Best Advertising" was received by Ian Robertson, Head of BMW Sales and Marketing. This went to the BMW brand campaign "Dynamic performance starts in the mind". This cross-media campaign offers a novel interpretation of dynamic performance. Emotional visual worlds are presented to create a logical, harmonious connection between apparently contrasting themes. For BMW, dynamic performance means not just dynamic driving but also a dynamic and timeless way of thinking. The Munich-based creative agency Interone was responsible for the campaign, while the German print version was produced by Serviceplan, Hamburg.

The "Auto Trophy" was awarded for the 25th time this year. Over 110,000 "Auto Zeitung" readers took part in the vote, choosing their favourites from almost 400 current models in 30 categories.


For further questions please contact:

Corporate Communications
Bernhard Santer, Product Communications BMW Automobiles
Phone: +49-89-382-24360, Fax: +49-89-382-20626

Ralph Huber, Head of Product Communications BMW Automobiles
Phone: +49-89-382-68778, Fax: +49-89-382-20626

E-Mail: presse@bmw.de
Internet: www.press.bmwgroup.de

The BMW Group

The BMW Group is one of the most successful manufacturers of automobiles and motorcycles in the world with its BMW, MINI, Husqvarna Motorcycles  and Rolls-Royce brands. As a global company, the BMW Group operates 29 production and assembly facilities in 14 countries and has a global sales network in more than 140 countries.

In 2011, the BMW Group sold about 1.67 million cars and more than 113,000 motorcycles worldwide. The profit before tax for the financial year 2011 was euro 7.38 billion on revenues amounting to euro 68.82 billion. At 31 December 2011, the BMW Group had a workforce of approximately 100,000 employees.

The success of the BMW Group has always been built on long-term thinking and responsible action. The company has therefore established ecological and social sustainability throughout the value chain, comprehensive product responsibility and a clear commitment to conserving resources as an integral part of its strategy. As a result of its efforts, the BMW Group has been ranked industry leader in the Dow Jones Sustainability Indexes for the last eight years.
 
www.bmwgroup.com
Facebook: http://www.facebook.com/BMWGroup
Twitter: http://twitter.com/BMWGroup
YouTube: http://www.youtube.com/BMWGroupview
Google+: http://googleplus.bmwgroup.com

Jumat, 23 November 2012

Masyarakat Papua Desak Pemerintah Prioritaskan Pembentukan 3 Provinsi Baru di Papua

Ketua DPD RI Irman Gusman, Mendagri Gamawan Fauzi dan Gubernur Papua Barat
  
Ketua DPRD Papua Barat, Jimly D. Ijie, Ketua DPD RI Irman Gusman, Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas, Ketua DPRD Papua, Ketua Komite I Alirman Sori.

Ketua DPRD Papua Barat, Jimly D. Ijie, Gubernur Papua, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Ketua DPD RI Irman Gusman, Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas, Ketua DPRD Papua, Ketua Komite I Alirman Sori.

LIPUTANSATU-Jakarta. Indonesia dapat menjadi negara yang maju dengan memulai pembangunan dari kawasan Indonesia timur. Hal ini di ungkapkan Ketua Senat (Dewan Perwakilan Daerah) Republik Indonesia Irman Gusman saat beraudiensi dengan perwakilan masyarakat Papua dan Papua Barat, Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Majelis Rakyat Papua (MRP), Gubernur Papua dan Papua Barat, serta Menteri Dalam Negeri di Ruang GBHN Nusantara V, Komplek MPR/DPR/DPD RI.
Irman mengatakan DPD RI terus berusaha memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat Papua, serta mendorong akselerasi pembangunan di tanah Papua diantaranya dengan mengusulkan kepada Presiden SBY agar sisa anggaran 2011 yang berjumlah sekitar 20 triliun dianggarkan untuk pembangunan kawasan Indonesia timur diantaranya Papua, Papua Barat, dan NTT.
Pemekaran wilayah diakuinya merupakan salah satu solusi untuk memajukan kawasan Indonesia Timur. Pembangunan kawasan Indonesia Timur dapat dilakukan secara merata karena masing-masing Provinsi yang dimekarkan dapat mengajukan anggaran unruk pembangunan daerahnya.
“Pemekaran Papua memang memerlukan proses yang panjang, namun DPD akan tetap konsisten untuk menindaklanjuti aspirasi pemekaran tersebut”, tegas Irman.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua DPRP John Ibo mengemukakan pemaparannya dengan pertanyaan utama, “Otonomi Khusus untuk Siapa?”. Menurutnya selama ini aspirasi yang masuk ke DPRP sekitar 90% mengenai keluhan kondisi masyarakat Papua.
“Salah satu hambatan dalam pembangunan masyarakat maupun pembangunan infrastruktur di tanah Papua adalah faktor geografis dan keterisolasian wilayah. Oleh karenanya, muncul desakan untuk memekarkan wilayah Papua” tutur John Ibo.
Menurut John, idealnya pembentukkan provinsi di Papua dilakukan berdasarkan 7 wilayah adat, yang nantinya dapat dibagi ke menjadi Provinsi Papua, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Utara, Provinsi Papua Timur, Provinsi Selatan, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi Papua Barat Daya. Pemekaran tersebut akan dilakukan secara bertahap, dengan memprioritaskan 3 provinsi untuk tahun 2013, yakni Provinsi Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya.
Dilain pihak, Ketua Majelis Rakyat Papua Timotius Murib menyesalkan bahwa selama ini banyak masyarakat papua ‘lompat pagar’ ke pusat sehingga MRP tidak diberdayakan dengan baik.
Senada dengan Timotius, Ketua DPRD Papua Barat, Jimmy D. Ijie menyayangkan hingga kini baik legislatif  maupun pemerintah pusat tidak pernah terdengar mengajukan usulan RUU pemekaran Provinsi Papua ataupun membuat grand design tanah Papua ke depannya.
“Padahal, melihat luas wilayah dan banyak suku di tanah Papua, sudah selayaknya dilakukan pemekaran guna mencapai kesejahteraan masyarakat Papua. Masyarakt Papua harus dipertahankan dengan jalan pemekaran”, kata Jimly.
Dalam audiensi tersebut, sejumlah inisiator pemekaran wilayah Papua mengungkapkan bahwa pemekaran Papua bukanlah keniscayaan. Diantaranya, Ketua Tim Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya, Yosafat Kambu mengatakan salah satu solusi permasalahan yang ada di Papua saat ini adalah pemekaran wilayah.
Yosafat Kambu menyesalkan kebijakan moratorium untuk pemekaran daerah. “Masyarakat Papua berharap pemerintah dapat bertindak bijaksana dengan membuka peluang pemekaran untuk wilayah Papua”, tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan bagi pemerintah sangat penting untuk mengetahui bahwa seluruh masyarakat Papua memiliki pandangan dan sikap yang sama terhadap usulan pemekaran Provinsi Papua.
“Penting bagi pemerintah karena kalau sikap masyarakat dibawah berdeda-beda, ada yang mendukung tapi ada juga yang menolak, maka pemerintah akan serba salah”, jelas Gamawan.
Pemekaran harus diatur dalam suatu mekanisme dan persyaratan tertentu, supaya tidak menimbulkan gonjang ganjing dan tidak ada masyarakat Papua yang memprotes bahwa asprirasinya tdk didengarkan.
“Pemekaran merupakan hipotesa awal yang masih perlu pengkajian. Ketika pemekaran  berhasil maka akan menjadi kesenangan utk semuanya, tapi kalo tidak berhasil itu harus tanggung jawab bersama juga. Untuk itu, diperlukan kajian yang mendalam agar  jangan ada penyesalan dikemudian hari”, tegasnya.
Tambahnya, saat ini pemerintah tengah mengkaji dari berbagai aspek penataan wilayah Papua. Bahkan pemerintah telah membuat grand design atas wilayah Papua.
“Kami telah siapklan grand design atas pemekaran Papua hingga menjadi 5 Provinsi, namun hal itu masih memerlukan kajian secara mendalam dari berbagai aspek”, ungkap Gamawan.(SP/D/RAC)


Selasa, 20 November 2012

WORLD TOILET DAY 2012: Membangkitkan Kesadaran tentang Peran Vital Toilet dalam Mendukung Kesehatan dan Kesejahteraan Setiap Orang

Dari Kiri: Nadia Mulya – MC & Moderator, Perwakilan The Community of Sanitation Entrepreneur of Grobogan, Haikel Fahim – Advocacy & Communications Manager World Toilet Organization, Sjukrul Amien – Director of Residential Environmental Health Development (PPLP, Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman) of Ministry of Health, Nurmahmudi Ismail – Walikota Depok, Ennie Boediardjo Satoto – Indonesian Toilet Association, Maraita – Bappenas, Vina Panduwinata – Artis Pendukung, Ebes Rasyid – iPhonenesia, Fardila Astari – Client Service Director of Fortune PR.

Rabu, 14 November 2012

UNITED BIKE AND SPECIALIZED ASIA PACIFIC DOWNHILL CHALLENGE 2012


Dalam rangka 6th Annual United Bicycle Day, United Bike bekerjasama dengan Specialized menyelenggarakan event kejuaraan MTB cabang Downhill:

SPECIALIZED ASIA PACIFIC DOWNHILL CHALLENGE 2012
Kegiatan berskala internasional ini diadakan pada tanggal 17-18 November di Cikole, Tangkuban Perahu, Jawa Barat.

Perhelatan besar ini menjadi yang keempat kalinya digelar di Indonesia, setelah Gunung Pinang, Cilegon (2009), Songgoriti, Batu, Malang (2010) dan Sebex Bike Park, Sentul (2011).

Kejuaraan kali ini merupakan seri terakhir dari kejurnas MTB Downhill yang diselenggarakan oleh UKDI (Unifikasi Komunitas Downhill Indonesia), dan merupakan kejuaraan penentuan dari total 8 seri kejurnas yang diadakan sepanjang tahun 2012. Di seri terakhir ini, level kejuaraan meningkat menjadi kelas internasional, dengan beberapa atlet kelas dunia yang turut berlaga.

Para peserta akan berlaga di track sepanjang ±1,6 km yang didesain secara khusus untuk membuktikan bahwa Indonesia juga memiliki track yang menantang. Sekitar 40% jalur dibuat berbeda dengan jalur yang digunakan pada kejuaraan UKDI beberapa bulan lalu yang digelar di lokasi yang sama. Beberapa obstacle dan jalur-jalur baru ditambahkan untuk menambah tantangan dan tingkat ketegangan dalam berkendara menuruni bukit.

Ada 14 kategori yang akan diperlombakan, yaitu :
v  Men Elite
v  Women Elite
v  Men Expert
v  Junior
v  Men Sport
v  Master A, B, C
v  Master Expert A, B, C, Grand
v  Women Open
v  Youth

Dipastikan, sebanyak 260 peserta dari berbagai negara Asia Pasifik (Malaysia, Singapura, Filipina, Jepang, Australia) plus Amerika dan Inggris akan bersaing dengan atlet-atlet tuan rumah Indonesia. Mereka akan memperebutkan total hadiah uang tunai sebesar Rp 150 juta.
      
Dalam rangka mendukung persiapan kegiatan SPECIALIZED ASIA PACIFIC DOWNHILL CHALLENGE.   Akan diadakan  konferensi pers pada Kamis, 15 November 2012 Atrium D’Designer, Ground Floor, Pasaraya Blok M, JL. Sultan Iskandarsyah, Jakarta

Konferensi pers tersebut akan menghadirkan atlet-atlet yang akan berlaga dalam ajang internasional tersebut, di antaranya :

~  Popo Ariyo Sejati (Gold Medalist SEA Games 2009 Laos - Indonesia)
~  Poernomo (Gold Medalist SEA Games 2011 Indonesia - Indonesia)
~  Mitch Ropelato (World Class Rider - USA)
~  Gee Atherton (World Class Rider - UK)
~  Marc Beaumont (World Class Rider - UK)
~  Neko Mulally (World Class Rider - USA)
~  Brendan Fairclough (World Class Rider - USA)

Turut pula dihadiri oleh:

~  Bapak Alex Retraubun (Wakil Menteri Perindustrian)
~  Bapak Syahrul Effendi (Deputi Gubernur Prov. DKI Jakarta
Bid. Kependudukan & Pemukiman / Ketua Umum KSI)
~  Bapak Edmound  JT.Simorangkir (Ketua PB ISSI)
~  Bapak Andrew Mulyadi (Direktur Marketing United Bike)
~  Bapak Abdul Latif (Chairman PT. Toserba Pasar Raya)
~  Bapak Ir. Nizarman Aminuddin (Ketua Bidang Litbang dan Teknologi DPP KSI)
~ Bapak Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha (Dewan Penasehat DPP KSI)
~  Bapak Brigjen TNI Torry Djohar Banguntoro (Dewan Penasehat DPP KSI)
~  Perwakilan Shimano Singapore
~  Perwakilan Peugeot
~  Perwakilan McDonald’s

Demikian disampaikan Fenty dan Wahyu dari United Bike.

Sumber image: http://bab-indonesia.com/united/index.php?cmd=OutDetail&idx=88

Selasa, 13 November 2012

Percepat Penetapan Tata Batas dan Pidanakan Para Perusak Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu..!


Saat ini, keberadaan dan ekosistem di kawasan Cagar Alam Gunung Tilu terancam rusak oleh beragam praktik perusakan ekosistem hutan. Berdasarkan hasil investigasi FK3I di lapangan, terdapat aktivitas pertambangan, pertanian sayuran dan olah tanah yang menyebabkan alih fungsi kawasan dan merusak layanan ekosistem Gunung Tilu.
Selain itu, hasil investigasi lapangan menunjukan bahwa terjadi praktik perambahan dan penyorobotan kawasan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung dan petani besar ke kawasan Cagar Alam Gunung Tilu. Praktik tersebut tentunya  melanggar Undang-Undang 41 Tahun 1999 dan perubahannya bahkan merupakan tindak pidana kehutanan.  
 Setelah terbentuknya panitia tata batas kawasan yang diketuai oleh Bupati Bandung dan telah sekian lama melakukan pemetaan dan penataan kawasan meliputi fungsi dan luar kawasan  sebagaimana diamanatkan dalam aturan :
1.      UU 41 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
2.      Peraturan Pemerntah No. 62 Tahun 1998 tentang penyerahan sebagian urusan pemerintahan di bidang kehutanan kepada daerah pasal 3 ayat 2.
3.      Permenhut RI NOMOR.P.47/Menhut -II/2010 tentang Panitia Tata Batas kawasan hutan terutama pasal 5,6,7,8, 9, 10 dan 11.
Kami memandang bahwa Panitia Tata Batas yang diketuai oleh Bupati Bandung telah lambat dalam menyelenggarakan rapat penetapan batas-batas kawasan Cagar Alam Gunung Tilu termasuk melakukan  sosialiasasi hasil rapat penetapan kepada masyarakat yang lebih luas.
Menyikapi praktik alih fungsi Cagar Alam Gunung Tilu Kabupaten Bandung dan lambatnya penetapan tata batas kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, maka Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) menyatakan sikap :
1.   Mendesak Bupati Bandung segara menyelenggarakan rapat penetapan tata batas kawasan Cagar Alam Gunung Tilu dan mensosialisasikan hasil rapat penetapan kepada masyarakat yang lebih luas.
2. Mendesak Pantita Tata Batas melibatkan Forum Komunikasi Kader Konservasi (FK3I) dalam penyelenggaraan rapat penetapan tata batas kawasan Cagar Alam Gunung Tilu
3.    Mengambil tindakan hukum terhadap pihak PPATK Gambung dan Petani Besar yang melakukan alih fungsi kawasan jika perusakan terus dibiarkan dan tidak dihentikan.
4.   Meminta pertanggungjawaban atas kerugian kawasan hutan CA Gunung Tilu yang dilakukan oleh para perusak Cagar Alam Gunung Tilu.

Bandung, 13 Nopember 2012
Koordinator Pusat
Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I)


Dedi Kurniawan
Kontak 081394793750


--
******************************************************************
wahana lingkungan hidup indonesia ( walhi ) jawa barat
jalan piit nomor 5 bandung 40133
telp/fax. +62 22 250 7740
e-mail : jabar@walhi.or.id, walhijabar@gmail.com