Minggu, 23 Desember 2012

EDDY BINTORO: Demi Pelanggan Siap Menerima Beragam Keluhan


 
SP/ARIFAN HASTIYANA
Eddie Bintoro
Pelanggan adalah kunci sukses untuk menjaga kelangsungan sebuah perusahaan. Sayang, tak semua pebisnis menyadari pentingnya hal itu. Akibatnya, konsumen atau pelanggan dipandang tak lebih sebagai pemakai jasa. Padahal, peran dan keberadaan mereka jauh lebih penting dari itu.

Untung saja,  Regional Corporate Officer and Regional Consumer Head Bank Danamon, Eddie Bintoro termasuk kelompok yang menyadari bahwa pelanggan merupakan aset terbesar bagi sebuah perusahaan. Karena tanpa mereka perusahaan tidak akan pernah ada.

Eddie menjelaskan, seringkali rutinitas menyebabkan seorang pengusaha luput dalam mengenali pelanggannya. “Secara tak sadar, tak jarang kita memandang pelanggan hanyalah orang yang membeli produk atau jasa kita saja,” katanya.

Bahkan tak jarang seorang pengusaha atau pebisnis tidak pernah menganggap pelanggan merupakan seorang yang sangat berarti bagi perusahaan yang dipimpinnya. “Padahal pelanggan merupakan aset yang harus kita hargai dan kita beri pelayanan semaksimal mungkin,” tandasnya mengingatkan.

Ia menjelaskan, dalam setiap pekerjaan yang dikerjakannya, akhirnya memberikan pengalaman bahwa baik seorang pengusaha dan pebisnis wajib menjaga aset utama dari usaha atau perusahaan yang dikelolanya. Apa lagi kalau bukan pelanggan?

“Sejak awal saya selalu menerapkan hal itu pad para pegawai saya, bahwa pelayanan merupakan hal utama untuk menjaga aset perusahaan. Karena sukses tidaknya kita menjalankan pekerjaan itu tergantung kepada mereka,” katanya.

Menurutnya, jika pengusaha atau pebisnis berhasil menjaga pelanggannya, maka secara tidak langsung produk perusahaan itu juga akan terjaga. Dengan kata lain, pelanggan adalah pembeli yang tidak tergantung pada produk, tetapi produk yang tergantung pada orang tersebut. Oleh karena pelanggan harus diberi pelayanan yang memuaskan. “Kita juga harus siap menerima berbagai keluhan mereka soal produk-produk yang kita jual kepada mereka. Jika tak siap menerima keluhan itu, maka pelanggan akan lari dan bisa dikatakan kita sudah gagal,” tegasnya.

Oleh karena itulah untuk memberikan pelayanan dan loyalitas kepada pelanggannya, Bank Danamon sebagai suatu perusahaan yang dipimpinnya akan mengundang nasabah Kartu Danamon Manchester United (MU) untuk bermain bola langsung bersama Andy Cole.

Dengan pelayanan seperti itu, tak heran jika saat ini Danamon telah memiliki lebih dari 140 ribu pemegang kartu kredit MU. “Danamon selalu berkomitmen memberikan pengalaman yang tak ternilai sebagai bagian dari upaya untuk mendekatkan nasabah kepada klub MU.” papar Eddie.
“Kami sangat senang melihat antusiasme fans MU di Indonesia. Dan kehadiran kartu ini, para fans mendapatkan pengalaman yang lebih dekat  ke klub favorit mereka yaitu MU,” pungkasnya. fan.


  SUMBER:http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=2a8914fd82ddbcf1f2af6635967a8bfb&jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5

Rabu, 12 Desember 2012

Abum Peluncuran Buku "Raden Saleh" di Goethe Institut, Jakarta


Buku Raden Saleh telah dipersembahkan oleh penyusunnya Dr. Werner Kraus. Terdiri dari 3 seri bahasa yakni Inggris, Indonesia dan Jerman.  Saat diluncurkan (11/12/12) yang tersedia adalah Bahasa Inggris. Sedangkan  bahasa Indonesia masih berbentuk contoh. Dan akan selesai dalam seminggu kemudian. Sedangkan yang berbahasa Jerman diperkirakan selesai pada Januari 2013. Buku tersebut berukuran 35cm x 25cm dengan 357 halaman, termasuk 123 halaman teks ilustrasi, 25 halaman lithography dan 118 halaman lukisan. Kulit muka dan belakang terdiri dari hardcover dan bersampul artistik  dengan ISBN 978-602-18212-1-3. Pemesanan buku tersebut dapat di email ke Order@AfterhoursBooks.com



Prof. Wardiman Djojonegoro sedang memberikan sambutannya selaku Ketua Dewan Juri Lomba Esai Raden Saleh


Dr. Werner Kraus (tengah)  Penulis Buku "Raden Saleh  The Beginning of Moden Indonesia Painting ." sedang menjelaskan kepada wartawan media massa sejarah Raden Saleh dan suka dukanya menyusun buku ini

Bapak Hashim Djojohadikusumo bersama Direktur Goethe-Institut Asia Tenggara, Australia dan New Zealand, Bapak Franz Xaver Agustin dan Prof. Peter Carey sedang menikmati lukisan karya Raden Saleh


Bapak Hashim Djojohadikusumo beramah-tamah bersama Prof Wardiman Djojonegoro dan Prof.Peter Carey



Bapak Hashim Djojohadikusumo bersama Bapak Prof. Wardiman dan undangan VIP di Goethe Institut.

 

"Dari lubuk hati saya" mungkin demikianlah ya ng akan disampaikan  Bapak Hashim Djojohadikusumo saat beramah-tamah bersama Prof. Wardiman dan  Prof. Peter Carey


'Saya pesan buku Raden Saleh' demikian
Bapak Hashim Djojohadikusumo menyampaikan langsung kepada Bapak Brahmantyo dari Penerbit Afterhours Books

Dr. Werner Kraus Penyusun Buku Raden Saleh  bersama Penulis yang juga Creator Satu Meter untuk Roda Dua, www.satumeter.com, Ruslan Andy Chandra

Prof. Wardiman  Mantan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan bersama Penulis di Goethe Institut, Jakarta

 
 Ruslan Andy Chandra, saat yang menyenangkan bersama Bapak Hashim Djojohadikusumo dan menjelaskan program  kreasi saya "Satu Meter untuk Roda Dua."  www.satumeter.com. Seusai acara Peluncuran Buku Raden Saleh di Goethe Institut, Jakarta
 
 


Selasa, 11 Desember 2012

Buku "Raden Saleh Awal Lukisan Indonesia Modern" dan Hashim Djojohadikusumo


Buku "Raden Saleh dan Awal Lukisan Indonesia Modern."

Bapak Hashim Djoyohadikusumo (tengah) bersama Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.dr.ing. Wardiman Djoyonegoro dan Prof. Peter Carey

Penulis dan Creator Satu Meter untuk Roda Dua, Ruslan Andy Chandra bersama Bapak Hasyim Djojohadikusumo

Bapak Hashim Djojohadikusumo sedang memesan Buku langsung kepada Bapak Brahmantyo dari Penerbit Afterhours Books

JAKARTA,DANAMON-MU. Sukses besar Pameran seni  komprehensif pertama karya pelukis Maestro Raden Saleh (1809 - 1880) yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia pada bulan Juni 2012. Telah menarik lebih dari 20.000 pengunjung dari Indonesia dan seluruh dunia. Pameran tersebut berlangsung selama  tiga minggu,. Hal ini menunjukkan bahwa di Jakarta, Raden Saleh telah sukses dan melegenda.
Buku "Raden Saleh dan Awal Lukisan Indonesia Modern."

Enam bulan kemudian, (11/12) Goethe-Institut Indonesia, bersama-sama dengan Kedutaan Besar Jerman, mempersembahkan buku  
Raden Saleh dan Awal Lukisan Indonesia Modern.”  Buku tersebut mengangkat  otoritatif pertama pada kehidupan dan karya seniman Jawa yakni Raden Saleh. Buku ini diterbit  berdasarkan riset dan  disusun oleh oleh kurator pameran, Dr Werner Kraus.

Buku Raden Saleh dijual untuk umum terdiri dari 3 seri bahasa yakni Inggris  (Rp.990.000), Indonesia (Rp.880.000) dan Jerman (Rp.990.000).  Saat diluncurkan (11/12/12) yang tersedia adalah Bahasa Inggris. Sedangkan  bahasa Indonesia masih berbentuk contoh. Dan akan selesai dalam seminggu kemudian. Sedangkan yang berbahasa Jerman diperkirakan selesai pada Januari 2013. Buku tersebut berukuran 35cm x 25cm dengan 357 halaman, termasuk 123 halaman teks ilustrasi, 25 halaman lithography dan 118 halaman lukisan. Kulit muka dan belakang terdiri dari hardcover dan bersampul artistik  dengan ISBN 978-602-18212-1-3. Pemesanan buku tersebut dapat di email ke Order@AfterhoursBooks.com


Dalam  perbincangan khusus dengan Ruslan Andy Chandra  dari LiputanSatu.Com.   Direktur Goethe-Institut Asia Tenggara, Australia dan New Zealand, Franz Xaver Agustin.   "Hasyim Djojohadikusumo menyumbang banyak kata Agustin." Jumlah sekitar lima puluh ribu dollar (US. 50, 000) biaya tersebut untuk membuat ruangan khusus di Galeri Nasional, Jakarta.  Pengadaan interior,  alat pendingin serta peralatan  pendukung untuk ruang galeri Raden Saleh.

Sebelumnya juga pada pidato resminya Franz Agustin  di depan para Duta Besar dan perwakilan negara-negara sahabat, undangan dan para tokoh Indonesia termasuk Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.dr.ing. Wardiman Djojonegoro. Franz  menucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas terbitnya Buku Raden Saleh tersebut. Secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Hasyim atas dukungannya untuk pembuatan ruang Galery khusus Raden Saleh  di Jakarta. 

Malam itu terlihat Bapak Hashim Djojohadikusumo tampak sangat akrab dan banyak berbincang  dengan Prof. dr.ing. Wardiman Djoyonegoro dan para tamu.  Sebelum meninggalkan acara Bapak Hasyim tampak  ke ruangan pemesanan buku, Dan langsung memesan buku-buku Raden Saleh kepada Lans Brahmantyo dari after hoursbooks.(rac).


Minggu, 09 Desember 2012

United are heading to Australia

From Rita Revita my Facebook friend:
nited are heading to Australia. See the boys Sydney in in July as part of our 2013 Pre-Season Tour. For more details visit http://bit.ly/UKT1ZS
 
Foto: United are heading to Australia. See the boys in Sydney in July as part of our 2013 Pre-Season Tour. For more details visit http://bit.ly/UKT1ZS

Kamis, 06 Desember 2012

Agreement Signed to Put VOA Programs on Sky Net Satellite TV to Burma


NonProfit
Agreement Signed to Put VOA Programs on Sky Net Satellite TV to Burma  

VOA Director David Ensor (center right) along with Myint Myint Win (center left), Managing Director of Sky Net, sign the agreement to broadcast VOA content to Burma. US Ambassador Derek Mitchell (right) looks on.
RANGOON, BURMA - Audiences in Burma will soon have a new way to watch Voice of America television programs following a breakthrough agreement between the Broadcasting Board of Governors (BBG), the U.S. government agency responsible for VOA, and Sky Net, a regional direct-to-home satellite provider.

The deal was signed Thursday in Rangoon by Voice of America Director David Ensor and Daw Myint Myint Win, managing director of Shwe Than Lwin Media Co. Ltd., which operates Sky Net.

Burmese government officials and Victor Ashe, a member of the BBG's governing board, attended the event. U.S. Ambassador to Burma Derek Mitchell called it "a point of progress in the development of a rich media culture."

Under the terms of the agreement, Sky Net will carry BBG content, starting with a new VOA Asia TV channel that will provide Burmese-language news, as well as English-language education, information and entertainment programs.

The line-up includes popular VOA music programs, as well as science shows and the English language news magazine program  On Assignment, which showcases VOA reporting from around the world and lets front-line journalists share their experiences from the field.

VOA Director Ensor thanked the government of Burma, BBG officials and the Sky Net management team for helping to arrange what he called an "historic event."   Ensor said he was "excited about the potential for expanding VOA's audience," and hoped viewers and listeners would communicate to VOA reporters, anchors and producers what they would like to see and hear.

Ashe had traveled to Burma with fellow Board members Susan McCue and Michael Meehan and Radio Free Asia President Libby Liu, along with a team of online technical experts to help Burma's fledgling Internet and mobile expansion efforts, as the country expands the scope of its international economic relationships.

"The leadership of BBG, RFA and VOA are committed to helping the people of Burma open up a free media during this historic time of democratic transition," the BBG delegation said in a statement. "On the heels of last month's historic visit by President Obama and Secretary of State Clinton, BBG board members and staff have been on the ground in discussions with the government officials, democracy leaders such as Aung San Suu Kyi, media companies and citizens looking to expand the free flow of information within Burma. Today's signing is another step to reach even more of the Burmese people through satellite television."

VOA broadcasts 25 hours of radio and three hours of TV per week into Burma, while RFA provides 21 hours of radio and 2.5 hours of TV, providing information in seven ethnic languages in addition to Burmese. According to recent research by Gallup, each week U.S. civilian international broadcasters reach 21% of Burmese age 15 and older across all languages, platforms and programs.

Earlier this year, Voice of America signed an  agreement that allows state-run radio and television in Burma to air VOA English teaching programs.


For more information about this release contact Kyle King at the VOA Public Relations office in Washington at (202) 203-4959, or write kking@voanews.com.  For more information about VOA visit the Public Relations website at  www.insidevoa.com, or the main news site at www.voanews.com.
Stay Connected

Like us on Facebook    View our videos on YouTube    Follow us on Twitter       
330 Independence Ave., SW
Washington, District of Columbia 20237
202-203-4959

Senin, 03 Desember 2012

KPAI: Penuhi Hak Anak Penyandang Disabilitas

 
JAKARTA, DANAMON-MU. Setiap 3 Desember di seluruh dunia diperingati sebagai hari bagi penyandang disabilitas. Pemerintah Indonesia telah menandatangani Konvensi Hak Penyandang Disabilitas di New York pada tahun 2007. Namun baru meratifikasi konvensi tersebut 4 tahun kemudian dengan undang-undang no. 19 tahun 2011. Ratifikasi dimaksudkan untuk memajukan, melindungi, dan menjamin kesamaan hak, kebebasan yang mendasar bagi semua penyandang disabilitas. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa setiap penyandang disabilitas harus bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, merendahkan martabat manusia, bebas dari ekploitasi, kekerasan, dan perlakuan semena-mena.  
 
Namun implementasi undang-undang mengenai hak-hak bagi penyandang disabilitas ini masih jauh dari harapan, baik pada penyandang disabilitas secara umum maupun pada anak penyandang disabilitas khususnya. 5 tahun setelah ratifikasi konvensi, kita masih menemukan bahwa pemenuhan hak anak dengan disabilitas masih belum optimal. Realitas ini bisa dilihat pada minimnya sarana dan prasarana pendidikan; banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas jalan untuk siswa yang harus memakai kursi roda, jumlah sekolah luar biasa [SLB] dan jumlah guru untuk inklusi dan SLB juga belum sepadan dengan jumlah anak penyandang disabilitas. Data kemendiknas 2010, jumlah siswa berkebutuhan khusus baru sekitar 20% dari total 347.000 anak berkebutuhan khusus atau sekitar 75.000 siswa. Artinya masih banyak anak berkebutuhan khusus yang tak mengenyam pendidikan formal SLB.
 
Fasilitas kesehatan untuk anak berkebutuhan khusus masih belum memadai. Mereka membutuhkan fasilitas tumbuh kembang khusus agar memiliki hak untuk mendapatkan penghormatan atas integritas mental dan fisiknya berdasarkan kesamaan dengan orang lain. Anak tuna grahita (cacat ganda) misalnya, membutuhkan pembinaan dan pendampingan terus-menerus oleh tenaga kesehatan karena pada umumnya mereka sulit untuk hidup mandiri. Anak yang tinggal di daerah yang jauh atau terpencil lebih sulit mengakses fasilitas kesehatan karena tidak semua rumah sakit daerah memiliki layanan untuk anak disabilitas. Bahkan tidak semua anak dengan disabilitas berasal dari keluarga dengan kemampuan ekonomi memadai sehingga dapat memenuhi kebutuhan khusus anak-anak mereka. Oleh karena itu, pemerintah pusat maupun daerah sebaiknya segera menyediakan fasilitas kesehatan untuk anak dengan disabilitas yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat, terjangkau secara ekonomi serta berkualitas.
 
Pandangan masyarakat terhadap anak dengan disabilitas juga masih beragam, sebagian besar masih memiliki opini bahwa anak disabilitas atau penyandang cacat adalah beban keluarga. Bahkan pada daerah tertentu masih ditemui anak disabilitas dipasung atau dikurung di dalam rumah karena dianggap berbeda dengan anak-anak lainnya. Sosialisasi undang-undang dan peraturan terkait hak-hak penyandang disabilitas perlu ditingkatkan, agar masyarakat memahami bahwa anak disabilitas tidak boleh terkurangi hak-haknya seperti hak nondiskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak tumbuh kembang dan penghargaan terhadap pendapat anak.
 
Pemenuhan hak anak penyandang disabilitas merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilakukan oleh negara, pemerintah, dan masyarakat. Implementasi berbagai kebijakan terkait hak penyandang disabilitas yang telah dirumuskan hendaknya ditindaklanjuti secara serius oleh pemerintah agar anak-anak Indonesia penyandang disabilitas memperoleh hak-hak mereka.
 
Pada peringatan tahun ini, semoga anak dengan disabilitas di seluruh dunia, khususnya di Indonesia terpenuhi hak-haknya tanpa hambatan, sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat, ceria dan tanpa diskriminasi.
 
Salam senyum anak Indonesia,
 
MARIA ADVIANTI
Sekretaris KPAI
 
 
Maria Advianti
Sekretaris
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Indonesia Commission on Child Protection
Office: Jl. Teuku Umar 10-12, Jakarta 10011, Indonesia
Mobile; 0818 0729 3135
Phone: +62 21 31901446
Fax: +62 21 3900833
          vierosjidi@yahoo.com
Website: www.kpai.go.id

Minggu, 02 Desember 2012

"123 SURGA" Persembahan MAVICO BAND dari Bandung


                         
 

JAKARTA, DANAMON-MU. Band pendatang baru yang berasal dari kota kembang ini bernama MAVICO BAND yang beranggotakan Izzy (Vocal) Asya (Guitar) Denny (Bass) Tama (Drum). Single Perdananya Mavico Band ini yang berjudul " 123 surga " Diciptakan oleh Asya (Guitar), yang menceritakan tentang curahan hati seseorang kepada pasangannya seperti membayangkan di surga. Genre lagu “123 Surga“ bernuasakan pop rock dengan sentuhan gitar akustik, Keyboard dan balutan string orchestra yang begitu menyentuh hati.Penggarapan single album perdana ini melibatkan orang -orang yang sudah tidak asing lagi di kalangan musisi-musisi Bandung.
Yang terakhir, semoga karya single perdana Mavico’ ini dapat memberikan warna baru dan kepuasan bagi para pencinta musik Indonesia diseluruh tanah air.

Link For Share :

Link For Youtube :
 http://youtu.be/6kP81eX6fuk 



Single Hit
“123 SURGA”

Info social network :

Twitter : @BAND MAVICO


 “123 Surga”
Cipt.Asya Mavico


Malam Ini Aku Bersama Kamu..
Ku Berikan Semua Cinta Yang Ada Kepadamu..
Oh Kekasih Aku Sangat Sayang Padamu..
Cobalah Rasakan Curahan Cinta Ini..

Oh Sayangku Dengarkanlah Janji Ku
Ku Akan Setia Kepadamu Ku Slalu Akan Menjaga Mu..
Oh Kekasih Aku Sangat Sayang Padamu..
Cobalah Rasakan Curahan Cinta Ini..

(reff)

Satu Ku Tatap Mata Mu..
Dua Ku Pegang Tangan Mu..
Tiga Cinta Ini Jadi Surga..
Malam Ini Milik Kita..
Ku Jadikan Ini Indah..
Bersama Ku Dalam Cinta Kita Berdua..houwoooo

Malam Ini Milik Kita,,
Ku Jadikan Ini Indah..
Bersama Ku Dalam Cinta..

Satu Ku Tatap Mata Mu..
Dua Ku Pegang Tangan Mu..
Tiga Cinta Ini Jadi Surga..
Malam Ini Milik Kita..
Ku Jadikan Ini Indah..
Bersama Ku Dalam Cinta Kita Berdua..
Cinta Ini Jadi Surga..


BLUE ROOM RECORDS
                                 FB : http://www.facebook.com/Blueroom Twit : @blueroom


ACARA APINDO: Indonesia Services Dialogue (ISD)

Sektor jasa memainkan peran yang semakin signifikan dalam perekonomian nasional dan penciptaan lapangan kerja. Pertumbuhan nilai tambah dan pekerjaan di sektor jasa jauh lebih cepat dibanding sektor-sektor utama lainnya. Nilai output di sektor jasa berkembang hampir dua kali lebih cepat, sedangkan pekerjaan di sektor jasa meningkat lebih dari dua kali kecepatan yang dicatat sektor pertanian, manufaktur, dan pertambangan pada tahun 2000-an.

Hanya dalam waktu satu dekade, pangsa jasa terhadap PDB meningkat dari 44 persen menjadi lebih dari 50 persen, sedangkan pangsa pekerjaan di sektor jasa naik dengan besaran serupa, hingga sedikit kurang dari 50 persen dari semua pekerjaan yang tercatat di tahun 2010.

Pertumbuhan di sektor jasa sangat penting karena berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja. Pertumbuhan sektor jasa juga sangat penting untuk menghindari timbulnya sumbatan dalam kegiatan usaha dan pembangunan nasional. Mengapa? Sebab sektor jasa merupakan "pelumas" yang membuat perekonomian berfungsi secara efektif, khususnya jasa keuangan, telekomunikasi, transportasi, dan distribusi.

Meski disadari bahwa peran sektor jasa sangat krusial, tampaknya belum ada perhatian khusus dari berbagai pihak untuk mengembangkan sektor ini. Isu yang perlu mendapat perhatian adalah mengenai kualitas dan efisiensi sektor jasa. Kualitas dan efisiensi sektor jasa akan memengaruhi biaya menjalankan usaha, iklim investasi, penciptaan lapangan kerja, dan daya saing perekonomian Indonesia di kancah internasional.

Pengembangan sektor jasa memerlukan kerja sama seluruh pemangku kepentingan – pemerintah, swasta, dan akademisi – guna menciptakan pendekatan yang lebih strategik dan terintegrasi dalam meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan sektor jasa di Indonesia. Diperlukan pula riset-riset ekonomi dan diskusi sebagai input dalam rangka penyusunan kebijakan dan regulasi yang mendukung berkembangnya sektor jasa.

Indonesia Services Dialogue (ISD) adalah sebuah forum bagi para pemangku kepentingan di sektor jasa, yaitu pemerintah, pengusaha, dan akademisi untuk mendiskusikan berbagai opsi reformasi untuk meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi sektor jasa Indonesia.

APINDO mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri forum publik pertama Indonesia Services Dialogue pada:

Hari/Tanggal : Jumat, 30 November 2012
Waktu : 09.00 - 11.35 WIB
Tempat : Financial Hall, Financial Club Jakarta, Lt. 2, Graha CIMB Niaga, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 58, Jakarta 12190
Acara & Pembicara : Lihat agenda

Untuk konfirmasi kehadiran, silakan mengirimkan e-mail ke: daniel.purba@apindo.or.id

Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

AGENDA
Indonesia Services Dialogue (ISD)
Public Forum on Competitive Services for Stronger Growth

9.00-9.05 Opening Remarks
Mr Chris Kanter, Vice Chairman, APINDO and Business Coordinator of the Indonesia Services Dialogue

9.05-9.20 Building Trade Competitiveness: Why Services Matter
Mr Gita Wirjawan, Minister of Trade

9.20-9.35 Investment in Services as a Driver of Growth
Dr Chatib Basri, Chair of BKPM (Indonesian Investment Coordinating Board)

9.35-9.50 The New Tourism Agenda
Dr Mari Pangestu, Minister of Tourism and the Creative Economy

9.50-11.15 Tourism, Travel and Connectivity: Pathways to National Growth
High Level Interactive Panel Discussion
Moderator: Ms Alexandra Dress-Gross (Senior Financial Sector Specialist – World Bank Jakarta)

• Dr.Bambang Susantono, Deputy Minister for Transport
• Mr Emirsyah Satar, CEO Garuda Indonesia and Vice Chairman, Kadin Indonesia
• Professor Christopher Findlay, Executive Dean, School of Professions, University of Adelaide
• Mr Eka Ginting, Rimba Raya Conservation, Founder of Indo.com
• Hotel Sector representative

11.15-11.40 Emerging Priorities in the Indonesia Services Sector Agenda and Contributions from the Indonesia Services Dialogue
Moderator: Mr Chris Kanter
• Dr Yose Rizal, Head Economics Department, CSIS and Research Co-Coordinator, Indonesia Services Dialogue
• Mr Iman Pambagyo, Director General, International Trade Cooperation, Ministry of Trade and Lead Government Coordinator, Indonesia Services Dialogue
• Dr DjismanSimanjuntak, Chair, CSIS Foundation and Research Co-Coordinator, Indonesia Services Dialogue

12.00-13.30 Lunch

Jumat, 30 November 2012

Irman Gusman Tak Masuk Hasil Survey LSI Dipertanyakan



Jakarta, 30 November 2012
Tulisan sejarawan senior LIPI Asvi Warman Adam di sebuah harian ibukota yang berjudul Irman Gusman dan Survey Calon Presiden edisi Jum’at (30/11) mendapatkan tanggapan serius dari pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit. Dia juga menilai, dengan tidak memasukkan nama orang-orang dari luar partai atau yang tidak ada kaitannya dengan partai seperti Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman, hasil survey itu patut dipertanyakan.

Pakar politik senior ini mempertanyakan sampai berapa jauh penyimpangannya terjadi. ‘’Apakah benar yang dua ratusan orang elit yang diminta mengisi kuestioner itu bisa mengalahkan pandangan orang yang lebih banyak? Lembaga survey ini seakan-akan menipu kita juga, bahwa dia sudah benar,’’ katanya.
Meskipun mengapresiasi juga beberapa hal yang dilakukan lembaga survey itu, namun Arbi menyimpulkan bahwa di luar konteks hasil survey itu, yang jelas kita melihat sebuah perkembangan baru. Yaitu, bahwa tokoh-tokoh tertentu seperti Irman Gusman, Dahlan Iskan dan beberapa nama lainnya yang tidak berasal dari satu partai tertentu tapi sudah kelihatan kerja dan kapabilitasnya jauh lebih baik dari pada orang-orang partai.
‘’Karena itu, ini kesempatan bagi partai untuk menyadari bahwa dia sudah salah selama ini. Sekaranglah waktunya untuk mengoreksi diri. Kalau negara ini diinginkan lebih baik ke depannya, memang seperti itu seharusnya. Artinya, orang-orang partai itu mbok tahu diri. Mereka cukup mencalonkan saja orang-orang dari luar partai, yang memang terbukti lebih baik kerjanya. Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi orang-orang partai, untuk memperbaiki citranya kepada masyarakat, memberikan sumbangan yang lebih jelas kepada bangsa ini,’’ tandas pakar politik senior Universitas Indonesia itu. 

Asvi Warman Adam dalam sebuah tulisannya di sebuah harian ibukota mengkritik hasil survey Lembaga Survey Indonesia (LSI) yang dilakukan pada paruh pertama 2012.  Dengan melibatkan 223 responden yang terdiri atas akademisi, pemimpin media, pengusaha dan tokoh agama seperti Ketua PB NU Said Agil Siraj, Rektor UIN Komarudin Hidayat, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Syafi’i Ma’arif dan rohaniwan Franz Magnis-Suseno, survey ini menghasilkan sejumlah nama yang dianggap paling potensial untuk menjadi presiden Indonesia periode mendatang.

Tapi dengan tidak memasukkan nama-nama orang yang di tengah masyarakat dipandang cukup memiliki kapasitas, kapabilitas dan elektabilitas seperti Irman Gusman, Asvi yang juga diminta mengisi kuesioner oleh Dr. Lutfi Assyaukanie menyatakan tidak bersedia mengisinya. ‘’Apakah Gita Wirayawan lebih popular dari daripada Ketua DPD Irman Gusman?’’ tulis sejarawan senior LIPI itu mempertanyakan mengapa nama Irman tidak masuk, sementara tokoh lain seperti Gita Wiryawan dan Chairul Tanjung yang baru dikenal bisa masuk.
Bahkan dia juga mempertanyakan darimana LSI mendapatkan 24 nama tokoh yang disodorkan. Di samping itu, sekiranya indikator yang digunakan selain tidak pernah melanggar HAM dan tidak memiliki masalah yang muncul di tengah masyarakat, mengapa nama Prabowo Subianto dan Abu Rizal Bakrie bisa masuk? Prabowo, bagaimanapun,  adalah tokoh yang dipandang tersangkut kasus penculikan aktifis sebelum 1998. Sedangkan Abu Rizal Bakrie tidak bisa dilepaskan dari kasus lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Bagaimanapun, menurut Arbi Sanit,  tentunya kita tentu harus mengkritik bahwa orang-orang yang kita anggap popular tetapi tidak masuk. Tetapi kita tidak boleh langsung menyalahkan lembaga survey ini. Mana tahu mereka memiliki metode tersendiri dalam memilih orang-orang yang cekatan ini. ‘’Saya sendiri apakah tidak dianggap faham politik, sehingga tidak dimasukkan ke dalam orang-orang yang dimintakan pendapatnya karena tidak termasuk orang yang diminta mengisi kuesioner. Tapi saya tidak mengeluh. Yang penting sekarang, kita pertanyakan saja tehniknya. Mungkin ada tehnik khusus, sehingga orang-orang seperti Irman Gusman tidak masuk,’’ papar Arbi. 

Berkenaan dengan itu, menurut Arbi, tidak masalah dari mana lembaga-lembaga survey itu mendapatkan nama-nama tokoh yang ditampilkan, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah tidak mungkin ini semacam pesanan.  Yang jadi masalah, bagaimana data sesungguhnya yang tidak ditampilkan. Apa pandangan kelompok masyarakat yang pemahamannya lebih rendah dan apa pula pandangan kelompok yang lebih tinggi. Itu yang tidak ditampilkan. 

Dijelaskan Arbi Sanit lebih lanjut, kepemimpinan bangsa ini ke depan harusnya diisi oleh orang-orang yang diharapkan mampu menjadikan bangsa ini sebagai sebuah bangsa yang maju. Untuk itu, katanya, dia memandang dirinya sebagai salah seorang yang sejak awal mencoba membuka pandangan baru, bahwa orang-orang di luar partai jauh lebih baik untuk dicalonkan sebagai pemimpin Indonesia masa depan.
Pengalaman terpilihnya Joko Widodo alias Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta membuktikan tepatnya pandangan ini. Sebelumnya, Jokowi mungkin tidak diperhitungkan untuk bisa memenangkan pertarungan yang sangat keras dalam pemilukada DKI. Tapi harus diingat bahwa sebuah penelitian dia disebut sudah memberikan dasar-dasar argument yang saintifik dan empirik, bagaimana mestinya menjadi pemimpin. Karena itu, partai memang harus menyerah sekarang.  Yakni dengan mendukung orang-orang dari luar partai. 

‘’Ya bikinlah perjanjian dan yang benar perjanjiannya. Jangan perjanjian yang memeras,’’ katanya.
Karena itu, Arbi mengatakan, tokoh-tokoh seperti Irman Gusman yang sudah kelihatan kapabilitasnya, dianggap bersih karena tidak terlibat dalam kasus apa pun di masa lalu, harusnya diusung oleh partai-partai. Seharusnya partai-partai mau mengambil inisiatif untuk mendukung mereka. Sudah saatnya partai-partai membujuk orang-orang ini untuk mau dicalonkan. Tentunya mereka tidak mau didukung oleh satu partai. Karena itu, beramai-ramailah partai mendukung mereka, membangun koalisi untuk mendukung mereka. Lalu buatlah kontrak politik, baik sesudah pemilu maupun sebelumnya. Jelaskan kepada masyarakat, supaya nanti masyarakat tahu, siapa yang ingkar janji dan siapa yang komitmennya kuat. ***

Rabu, 28 November 2012

IRMAN GUSMAN : ITB Harus Mampu Melahirkan Pemimpin yang Dapat Menjawab Tantangan Globalisasi




Ketua DPD RI Irman Gusman memberikan kuliah umum (stadium general) dihadapan mahasiswa Institut Tehnologi Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 28 November 2012 bertajuk  “Kepemimpinan Nasional sebagai Variabel Penting dalam Menjawab Masa Depan Indonesia di Era Demokratisasi dan Globalisasi”.

Irman Gusman akan menekankan mengenai tantangan di era globalisasi saat ini. Menurutnya, kualitas mahasiswa menjadi faktor penting agar mampu bersaing dalam era kompetisi global, terutama dalam era teknologi informasi yang perkembangannya sangat pesat.

“Kunci kesuksesan masa depan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia saat ini. Dalam kompetisi global, sumber kemakmuran suatu negara sudah tidak lagi ditentukan oleh kekayaan alam yang melimpah, melainkan oleh kecerdasan (BRAIN), visi dan mimipi-mimpi besar (DREAM), semangat pantang menyerah (SPIRIT), dan rasa percaya pada kekuatan sendiri/kekuatan dalam negeri (CONFIDENCE)”, jelas Irman.

Lebih lanjut Irman mengatakan banyak kasus di beberapa negara, terutama di kawasan Afrika yang kekayaan alam melimpah namun tidak berbanding lurus dengan tingkat kemajuan dan kesejahteraan. Malah negara yang kaya justru mengalami paradoks sumber daya alam (the paradox of plenty) dimana negara-negara yang kaya itu terjebak pada konflik dan kekerasan, seperti yang terjadi di Pantai Gading (negara penghasil Kakao terbesar nomor satu di dunia), Ghana, Nigeria, dan sebagainya.

“Fenomena paradoks sumber daya alam biasanya disebabkan beberapa faktor, yakni salah manajemen (salah kelola), praktek korupsi, dan rendahnya sumber daya manusia di negara tersebut. Karena itu, salah satu kunci penting untuk memenangkan kompetisi masa depan adalah semua anak bangsa harus memiliki kemampuan sumber daya manusia yang unggul, karakter (jati diri), sekaligus juga penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”, tambahnya.

Untuk itu, sebagai “Kampus Teknologi” ITB diharapkan mampu menjadi motor dan pioner untuk memajukan teknologi di Indonesia karena teknologi telah menjadi bagian dari kebutuhan manusia saat ini.

“Tugas Anda semua sebagai mahasiswa ITB adalah bagaimana ke depan Anda semua serius dan sungguh-sungguh dalam menggali ilmu pengetahuan dan teknologi agar nantinya menjadi bagian dari penentu kemajuan bangsa” ungkapnya.

Selain memberikan kuliah umum di ITB, Ketua DPD RI Irman Gusman didampingi oleh Anggota DPD Jawa Barat, Prof. Dr. Muh. Surya, Amang Syafruddin, Ella Giri Komala dan KH. Sofyan Yahya juga melakukan kunjungan ke Universitas Pendidikan Indonesia. ***

Melbourne Property: Brilliant HAWTHORN Apartment Living at its Brightest from $295,000

 

Melbourne Property: Brilliant HAWTHORN Apartment living at its brightest from $295,000


If you are interested to know more about the above projects or any other projects we may have in our portfolio, 


Please don’t hesitate to call me on the 0813 1070 2952.

Regards
Jamie Huynh


T: +62 21 578 53373 | F: +62 21 570 7342 | M: + 62 813 1070 2952 | jamie@rockrew.com

Gedung Bank Resona Perdania Lantai 5, Jl. Jenderal Sudirman Kav.

40 -41 Jakarta 10210, INDONESIA




 




Selasa, 27 November 2012

BMW partners Science Centre Singapore in the new Science Time Capsule exhibition


  • 28.11.2012
Science Centre Exhibit (11/2012)
BMW partners Science Centre Singapore in the new Science Time Capsule exhibition.
BMW translates its sustainability efforts into a dedicated exhibit. 



Singapore – BMW Asia today announced its sponsorship of the Science Time Capsule Exhibition at the Science Centre Singapore from 27 November 2012 to 31 January 2013. The two-month exhibition serves to educate Singaporeans on how science has progressively transformed the world to what we know today.

Titled “BMW: Driven by Sustainability”, the exhibit on display by BMW comes in the shape of a miniature city symbolizing how the world witnesses the evolution of BMW cars over the decades.

Spanning across four key eras (stated as below), each era is represented by varying miniature BMW cars of that time and age, and comes with an explanation on what BMW and its technology achieved during that period in terms of sustainability contribution. This comes in part with the fact that the BMW Group has recently been recognized for its sustainability efforts after being named the world’s most sustainable company for eight consecutive years by the Dow Jones Sustainability Indexes.

  • Past: The beginning of Sustainability
  • Present: Optimisation of fleet & ActiveHybrid cars
  • Near Future: Electric cars
  • Future & Beyond: Hydrogen-powered cars.

“BMW is truly honoured to be partnering the Science Centre Singapore for such a meaningful exhibition. Science and technology has contributed significantly to human civilization over the years, with cars definitely being one of them,” said Mr Neil Fiorentinos, Managing Director of BMW Group Asia. “At BMW, we are also constantly coming up with the latest in technology and innovations to better benefit our customers and the environment. Bearing in mind our Efficient Dynamics philosophy, both our cars and technology are constantly geared towards achieving greater power without compromising on fuel efficiency and CO2 emissions. Through the Time Capsule exhibition, we hope to showcase BMW’s efforts throughout the years in a succinct and educative manner.”

“Science Centre Singapore will be unveiling the Science Time Capsule for the 3rd time in history at a time when we celebrate our 35th Anniversary. The capsule is a symbol of times past and of a history that has shaped our future. With each unveiling, we add snapshots of the present to the growing collection within. We are pleased to partner with BMW Asia to showcase its progressive and sustainable technology. The BMW: Driven by Sustainability exhibit will present to our visitors an unprecedented look at the exciting science & technology evolution behind BMW’s cars, past, present and future,” said A/Prof Lim Tit Meng, Chief Executive, Science Centre Singapore.

Added A/Prof Lim: “This partnership is part of a larger collaboration between the Centre and BMW Asia. We hope to work closely together in the next few years to shore up interest for engineering science through BMW’s exciting technology, with initiatives in the near future that might include educational programmes and exhibits.”

Past: The beginning of Sustainability
Historically, sustainability has always been an integral part of the BMW Group’s corporate strategy. In fact, the company even went to the extent of appointing an environmental officer back in 1973 – the automotive industry’s first. Since then, the company has systematically refined its concept of sustainability. Today, the Sustainability Board, comprising all members of the Board of Management, defines the strategic alignment through binding internal targets, and the Executive Sustainability Committee paves the way for implementation in the relevant divisions.

Sustainability is firmly embedded in the BMW Group’s culture and corporate strategy and the Group owes this remarkable achievement chiefly to its Efficient Dynamics philosophy of achieving greater power without compromising on fuel efficiency and CO2 emissions. This same philosophy also sets the blueprint to which how the BMW Group builds its cars and technology.

Present: Optimisation of fleet & ActiveHybrid cars
The first stage of Efficient Dynamics is to optimize the present BMW vehicles in various forms such as; BMW TwinPower Turbo technology, Eight-speed automatic transmission, Automatic Start/Stop function, Active aerodynamics and intelligent lightweight technology and Brake Energy Regeneration.

Apart from this, the BMW Group has also introduced the BMW ActiveHybrid cars. Developed with an intelligent hybrid drive technology, the BMW ActiveHybrid cars are powered by both a six-cylinder in-line petrol engine as well as an electric motor. This full-hybrid construction has enabled purely electric and therefore local emission-free driving in urban conditions or when coasting.

Near Future: Electric cars
While BMW EfficientDynamics technology already exists in present BMW vehicles in various forms, the second major stage of BMW’s mobility really lies in its electric vehicles.

The visions of future mobility of the BMW Group have been demonstrated in the shape of the BMW i3 Concept and BMW i8 Concept. These concept vehicles provide a glimpse of the first electrically powered production cars from the new BMW i sub-brand, due to be launched as the BMW i3 in 2013 and the BMW i8 in 2014.

The BMW i3 is slated to be the first volume-produced car featuring bodywork largely made of carbon, which is revolutionary in automotive design. The application of this new Carbon Fibre Reinforced Plastic (CFRP) technology enables weight reduction, compared to a conventional electric car, of between 250 and 350 kg. As such, the BMW i3 is able to do 0-100km/h in less than eight seconds, while a high-speed charger achieves an 80% battery charge in just an hour.

The BMW i8 is a new generation plug-in hybrid sports car that goes from 0-100km/h in less than five seconds and boasts fuel consumption of less than three litres per 100km. For more dynamic driving, the sports car has an electronically governed top speed of 250km/h and space for up to four occupants.

Future & Beyond: Hydrogen-powered cars
As the need for greater sustainability progresses, there is a need to look into even cleaner sources of fuel. In principle, hydrogen is available in unlimited quantities. When hydrogen is produced from water with the help of renewable energy, this creates a perpetual cycle where the combustion of hydrogen once again produces water. This makes hydrogen the ultimate fuel of the future, and with it, hydrogen-powered cars will be the norm rather than the exception. BMW recognized this early on and has already engaged in a concerted effort to speed the arrival of the hydrogen future in the form of the BMW Hydrogen 7.

The BMW Hydrogen 7 is the first volume-produced car powered by the fuel of the future: hydrogen. This is the world’s first hydrogen-powered car for everyday use. It proves that driving pleasure, sustainability and environmental protection can be combined.

-END-

For media enquiries, please contact:
BMW Group Asia
Corporate Affairs Department
Sethipong Anutarasoti
Tel: +65 6838 9630

Daniel Chan
Tel: +65 6838 9639
Media Website: www.press.bmwgroup.com

The BMW Group
The BMW Group is one of the most successful manufacturers of automobiles and motorcycles in the world with its BMW, MINI, Husqvarna Motorcycles and Rolls-Royce brands. As a global company, the BMW Group operates 25 production and assembly facilities in 14 countries and has a global sales network in more than 140 countries.

In 2011, the BMW Group sold about1.67 million cars and more than 113,000 motorcycles worldwide. The profit before tax for the financial year 2010 was euro 4.8 billion on revenues amounting to euro 60.5 billion. At 31 December 2010, the BMW Group had a workforce of approximately 95,500 employees.
The success of the BMW Group has always been built on long-term thinking and responsible action. The company has therefore established ecological and social sustainability throughout the value chain, comprehensive product responsibility and a clear commitment to conserving resources as an integral part of its strategy. As a result of its efforts, the BMW Group has been ranked industry leader in the Dow Jones Sustainability Indexes for the last eight years.
www.bmwgroup.com
Facebook: http://www.facebook.com/BMWGroup
Twitter: http://twitter.com/BMWGroup
YouTube: http://www.youtube.com/BMWGroupview



The following AV media material regarding this press release was compiled for you. You can also find additional material using the navigation items "Photo", "Audio" and "Video and TV".

Compilation: 1 set with 4 photos.

More on the same topic: